MAKADAYA FELLOWSHIP
ANGKATAN 2021
Yuk kenalan dengan 10 fellow terpilih!
Setelah melalui proses panjang, tim Makadaya dengan bangga memperkenalkan 10 changemaker dari berbagai daerah di Indonesia untuk Berdaya, Berdampak, Bersama selama 9 bulan ke depan di Makadaya Centre, Sanur-Bali.
ABRAR ASHARI SIREGAR
Padanglawas, Sumatera Utara
Lahir dan besar di kota membuat Abrar menyukai segala hal yang berkaitan dengan teknologi. Namun setelah pindah ke daerah terisolir saat SMA, ia sangat menyukai pertanian dan memutuskan meninggalkan kuliahnya di bidang teknik untuk kuliah di politeknik jurusan pertanian. Abrar berharap dapat menjadikan pertanian sebagai jalan untuk membantu banyak orang, tidak hanya di daerahnya saja.
AMINATUZOHRAH
Lombok, Nusa Tenggara Barat
Ami sangat peduli pada kesejahteraan masyarakat, khususnya perempuan. Ia mendirikan usaha sosial yang berfokus pada pemberdayaan perempuan bernama Inner Beaute. Dengan menjadi salah satu fellow Makadaya, ia berharap mampu mengembangkan dirinya secara profesional sehingga mampu memimpin usaha sosialnya dengan lebih efektif.
ENDANG DZUNURAINI
Lamongan, Jawa Timur
Sejak kecil, orang tua Endang sudah mengajarkan betapa pentingnya membantu sesama dengan menjadi relawan. Semasa SMP hingga kuliah, Endang memutuskan untuk tinggal terpisah dengan orang tuanya agar mampu mendapatkan pendidikan yang lebih baik karena ia sadar bahwa ia ingin terus membantu orang banyak sebaik mungkin. Dengan mengikuti Makadaya Fellowship dia berharap mendapatkan lebih banyak ilmu sehingga usaha sosial rintisannya dapat berkembang dan berdampak lebih luas.
GANIS SHIBARANI
Pasuruan, Jawa Timur
Menghabiskan hampir setengah hidupnya tinggal terpisah dengan orang tua membuat Ganis menjadi pribadi yang terbentuk dari berbagai tantangan yang pernah ia hadapi. Berbagai pengalaman tersebut membuatnya termotivasi untuk membantu orang yang membutuhkan. Melalui Makadaya Fellowship, ia ingin terus tumbuh dan berkembang menuju Indonesia yang lebih sejahtera.
I KOMANG SUKARMA
Karangasem, Bali
Komang lahir di sebuah desa kecil yang berada di timur Bali. Meski sempat putus sekolah saat SMK karena permasalahan finansial, Komang berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Udayana. Pada tahun 2018, ia mendirikan Cilota Bali, sebuah usaha sosial yang membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di daerahnya untuk membuat kerajinan tangan berbahan dasar ramah lingkungan. Komang ingin meningkatkan keterampilan wirausaha dan kepemimpinannya selama mengikuti Makadaya Fellowship ini.
MUHAMMAD AKMAL
Makassar, Sulawesi Selatan
Saat ini Akmal merupakan ketua dari Kejar Mimpi Makassar, sebuah komunitas yang berfokus pada isu lingkungan, edukasi, filantropi, dan pembangunan sosial ekonomi. Selama fellowship, Akmal ingin terus mengembangkan Rappo, sebuah usaha sosial yang berfokus pada upaya daur ulang yang ia rintis ketika pandemi Covid-19
PANDE MADE BENI ARIADI
Tabanan, Bali
Beni telah mendedikasikan hampir separuh usianya untuk membantu para penyandang disabilitas di Bali. Melalui Makadaya Fellowship, Beni berharap mendapatkan pengalaman, pengetahuan, serta bimbingan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha sosialnya sehingga memungkinkannya untuk memperluas bantuan yang ditawarkan kepada para penyandang disabilitas di Bali.
RIZA NISRIINAA
Jember, Jawa Timur
Ina aktif dalam penelitian mengenai kebijakan publik terhadap perubahan iklim di Jember sejak 2018 hingga 2020. Ia juga terlibat dalam Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) cabang Jember, sebuah organisasi yang berfokus pada perempuan dengan kondisi rentan. Ina berharap agar dapat mengembangkan ide-ide kreatif, memperkaya pengetahuannya, serta berkolaborasi dengan fellow lainnya selama mengikuti Makadaya Fellowship.
SANDI MAHENDRA
Medan, Sumatera Utara
Meskipun berasal dari Medan, Sandi lebih banyak menghabiskan waktu di luar Medan semenjak lulus SMA untuk mengejar passion-nya. Ia sangat tertarik pada isu-isu terkait kesejahteraan sosial, terutama kelompok marjinal. Sandi percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Ia sangat bersemangat mengikuti Makadaya Fellowship untuk mengembangkan ide usaha sosialnya yang ia harap mampu memberikan dampak positif pada kelompok marjinal, terutama para mantan narapida yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.
SERIANY TONGLO
Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Terlahir di keluarga yang besar, Serin merupakan pribadi yang kreatif, penuh ide, kolaboratif dan selalu mengedepankan kepentingan bersama. Ia adalah seorang artisan yang menyukai upcycling product fashion, travelling, dan berkebun. Dia merasa terpanggil untuk menyelesaikan ketimpangan sosial dan finansial di Indonesia. Dengan mengikuti Makadaya Fellowship, ia berharap mampu membangun jaringan dan mengembangkan diri, kepemimpinan dan juga kemampuan manajemennya.